Halaman

Kamis, 19 September 2019

Wisata Berastagi Kabupaten Karo

TANAH KARO

Juli 2019 tengah malam ada pesan masuk “ada tugas ke Berastagi, mau berangkat?” dalam kondisi ngantuk, jari terbiasa ngetik kata “ok”. Pagi hari cek pesan di HP sambil garuk-garuk kepala karena belum tahu lokasi yang diperintahkan. Cek mbah google ternyata lokasi di Kabupaten Karo Sumatera Utara. Karena buta lokasi maka segera cari info di facebook KARO News yang fast response !
Kabupaten Karo dengan pusat pemerintahan di Kabanjahe belum memiliki bandara, sehingga pesawat mendarat di bandara Kualanamu Medan. Wisatawan dapat naik bus Almazar yang melayani rute bandara Kualanamu – Kabanjahe Kabupaten Karo dengan tarif sekitar 40 ribu/org, atau kalo ingin menguji adrenalin bisa naik Bus Sinabung Jaya, Murni Express atau Sutra tujuan Medan-Kabanjahe dengan tarif lebih murah. Hanya saja ke tiga artis balap jalanan tersebut tidak melalui rute bandara.
Dari bandara Kualanamu ke Kabupaten Karo menempuh jalur darat sekitar 90 km. Jalannya mulus dan padat karena juga dilalui kendaraan wisatawan yang akan menuju ke Danau Toba lewat Pelabuhan Ajibata di Parapat maupun lewat Pangururan. Dalam keadaan normal waktu yang diperlukan dari Medan-Kabanjahe sekitar 3 jam, tapi kalo naik ke tiga artis sinabung diatas Cuma butuh waktu 1,5 jam wkwkwk…. Sopir kendaraan yang kita naiki bercerita kalo kemacetan di jalur ini tidak bisa di prediksi, terkadang bisa sampai 10-12 jam. “Trus gimana kalo gitu Bang ?. Tidur …..” jawabnya nyantai…. Penyebabnya bisa karena ada kecelakaan di jalan, ada kegiatan masyarakat atau saling serobot !!
Banyak pilihan tempat bermalam di Berastagi, tapi berdasarkan pengalaman ada beberapa kriteria penginapan bagi para backpacker / wisatawan kantung cekak kayak gue ….:
  1. Murah harganya,
  2. Bersih, salah satu caranya dengan melihat foto tamu hotel di internet, hotel yang sering diinapi tamu bule umumnya lebih bersih dan higienis karena mereka lebih concern hal tersebut, atau dari revieuw pengunjung situs pemesanan kamar online.
  3. Strategis, dekat dengan warung/pujasera/pasar, banyak dilewati angkutan umum, dekat tempat-tempat wisata

Tugu perjuangan berastagi dilihat dari Hotel Mexico

Berdasar diatas maka pilihan jatuh ke Hotel Mexico Resto CoffeRoasting yang berjarak 150 m dari Tugu Perjuangan pusat kota berastagi. Tugu Perjuangan Berastagi di kelilingi oleh : Tourist Information Centre, Museum Pusaka Karo, pasar buah dan bunga, TamanMejuah-Juah, ATM, pom bensin, tempat pemberhentian angkutan umum, pertokoan dan pos polisi. Saat malam di depan hotel penuh dengan kuliner kaki lima, siiipp dahh….
Lontong Gurih

avocado expresso khas Hotel Mexico

               Di tempat dengan ketinggian sekitar 1.300 m dpl ini aktifitas dimulai diatas jam 7 pagi. Menjelang jam 8 pagi suasana perekonomian mulai menggeliat. 
memulai aktifitas pagi dengan secangkir kopi Karo

Untuk transportasi bisa menggunakan angkutan umum dari jam 7 pagi – 8 malam tarif 4-5 ribu/org dan menjangkau sampai pelosok . Untuk sewa mobil agak sulit karena jarang yang menyediakan, untuk sewa sepeda motor lumayan mahal karena harganya 3x lipat dari sewa di bali, transportasi online juga belum ada, pemilik penginapan mengatakan akan segera menyediakan penyewaan sepeda angin. 

               Keesokan pagi dengan berjalan kaki mengunjungi Museum Pusaka Karo tempat menyimpan barang-barang pusaka dan peninggalan tanah Karo. Uniknya museum ini bukan milik pemerintah tapi dikelola oleh jamaah Gereja Katolik Santa Maria dengan operasional dari donatur, benda-benda koleksi di museum merupakan pinjaman oleh pemiliknya yang bisa diambil sewaktu-waktu bila diperlukan. 
Museum pusaka Karo

Dari Museum Pusaka Karo berjalan kaki 5 menit ke pasar buah dan bunga serta taman mejuah-juah yang hari itu kebetulan ada penampilan kesenian tradisional tanah karo. Taman menjuah-juah selain tempat rekreasi juga terdapat penjual tanaman hias, sentra kuliner terdapat kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Karo.
Pasar buah dan bunga

Pasar buah dan bunga

Pasar bunga dan buah

penjual kuliner di taman menjuah-juah

persewaan kuda di taman mejuah-juah

tarif sewa kuda di taman menjuah-juah

          Setelah mendapat pinjaman kendaraan dari seorang teman, perjalanan dilanjutkan mengunjungi desa adat Lingga yang memiliki ciri khas rumah adat yang dibangun sekitar tahun 1800 an. Dulunya tiap rumah dihuni oleh 8 keluarga atau lebih. Tidak ada sekat antar keluarga. Tiap keluarga hanya ditandai oleh perapian yang ada di dalam rumah. Tiap ada keluarga yang memotong hewan maka harus dibagi dengan keluarga lain yang tinggal dalam satu rumah.

rumah adat Karo 

Awalnya ada belasan rumah adat di desa Lingga, tetapi kini tinggal dua rumah yang ditinggali. Sisanya sudah rusak. Hal tersebut menurut pengakuan dari penghuni karena tidak ada dana pemeliharaan dari pemerintah, sehingga hanya mengandalkan dari donasi para pengunjung maupun mahasiswa yang melakukan penelitian atau kuliah kerja lapangan.   

rumah adat Karo

perapian dalam rumah adat Karo

satu perapian untuk satu keluarga

rak penyimpanan diatas perapian

Malam harinya mengunjungi pemandian air panas sidebuk-debuk. Hanya 30 menit dari berastagi. Terdapat puluhan usaha pemandian dan ratusan kolam air panas di sidebuk-debuk. Pengunjung umumnya datang sore hingga dini hari dengan tarif masuk sekitar 15 rb/per orang. Sayang kurang perhatian pada aksesbilitas menuju lokasi yang berpotensi mendatangkan PAD tersebut. Jalan makadam tanpa lampu PJU bikin ciut nyali pengunjung baru.
               Selama berjalan-jalan disana banyak dijumpai kearifan lokal di tanah karo khususnya Berastagi. Terutama keamanan. Penduduk di Berastagi sering bercerita tentang barang mereka yang kadang tertinggal di pasar atau di suatu tempat, dan dijumpai masih ada hingga besok pagi. Salah satu cara untuk menciptakan hal tersebut adalah mereka tidak mengucilkan orang yang berbuat kesalahan atau kejahatan. Orang tersebut selanjutnya akan diberi kepercayaan untuk menjaga atau mengelola daerah tertentu. Hal tersebut terbukti saat saya memberi uang pada tukang parkir, mereka menolak dan berkata kalo sudah mendapat uang saku dari toko / tempat usaha di area parkir mereka bekerja. “ kalo ketahuan sama yang punya toko, saya dimarah pak!.” Jawabnya.
tempat menunggu kendaraan umum

Diatas salah satu contoh kearifan lokal yang bisa diceritakan. Suatu saat ku kan datang untuk waktu yang lebih lama. 
               
karena tujuan akhir sebuah perjalanan adalah kembali ke rumah dengan selamat. Amiin












Selasa, 26 Desember 2017

liburan murah ke Nusa Penida

Desember 2017 Aku liburan ke Nusa Penida menggunakan sepeda motor. Untuk menyeberang ke Nusa Penida dengan membawa kendaraan bermotor harus menggunakan kapal Roro Nusa Jaya Abadi dari pelabuhan Padangbai. Penyeberangan dari Padangbai ke Nusa Penida hanya dilayani 1 kapal roro dengan jadwal 2 kali sehari yaitu : dari Nusa Penida jam 8 pagi dan jam 12 siang, dari Padangbai jam 10 pagi dan 2 siang. Tarif untuk sepeda motor 50 ribu dan penumpang 30 ribu/orang, dengan perkiraan waktu tempuh 2 jam saat cuaca cerah. Untuk keberangkatan jam kedua dari Nusa Penida maupun Padangbai sering berubah karena tergantung cuaca dan kepadatan lalu lintas kapal di dermaga. Karena itu dianjurkan bagi para traveller/biker untuk meminta no HP ke kru kapal untuk memastikan jam keberangkatan.

satu-satunya kapal roro yang melayani jalur ini

tarif kapal

Kapal roro berlabuh di Pelabuhan Nusa Penida desa Buyuk, karena itu dikenal dengan nama Pelabuhan Buyuk. Berbeda dengan pelabuhan Toya Pakeh desa Toya Pakeh sebagai tempat berlabuh speedboat dari pelabuhan Sanur. Berkendara dari pelabuhan Buyuk ke pelabuhan Toya Pakeh memakan waktu sekitar 15 menit.

Pelabuhan Toya Pakeh
Banyak penginapan murah tersedia di Nusa Penida. Seperti penginapan Pak Rohani (087861901447) bertarif 100 rb/hari yang aku tinggali, atau dengan fasilitas yang lebih lengkap seperti Nusa Jineng Bungalow yang bertarif 350 ribu/2 orang dan 450 ribu/4 orang. Bila kamu tidak membawa kendaraan bisa sewa motor 100 ribu/hari.
Nusa Penida tergolong tempat  yang tenang, jauh dari hingar bingar. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan diakukan disini terutama dengan teman – teman dekat.

penginapan pak Rohani

kamar penginapan p Rohani
menu yang tersedia di penginapan




BROKEN BEACH
ANGEL'S  BILLABONG
KELINGKING BEACH



Minggu, 24 Desember 2017

Liburan murah ke Pulau Moyo Sumbawa


Beberapa tahun yang lalu Aku  pernah melakukan travelling ke Pulau Lombok hingga Gili Trawangan. Travelling kali ini dimaksudkan selain mengetahui destinasi wisata di Indonesia timur, sekaligus membandingkan biaya perjalanan dengan mengendarai sepeda motor 125 cc injeksi.
Single riding dimulai dari Jember tujuan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi pada bulan Desember 2017 pukul 8 pagi. Sampai Pelabuhan Ketapang pukul 11 siang. Tarif sepeda motor penyeberangan Ketapang BanyuwangiGilimanuk Bali sebesar Rp. 24.000 dengan perkiraan waktu tempuh 1 jam saat cuaca cerah. Kapal tiba di Pelabuhan Gilimanuk pukul 1 siang.
Perjalanan selanjutnya adalah dari pelabuhan Gilimanuk ke pelabuhan Padangbai. Untuk mempersingkat waktu maka Aku tidak masuk Denpasar tapi lewat jalur  Jl. Raya Angantaka – Celuk – Sukawati – Jl. Prof. Ida Bagus Mantra sehingga menghemat sekitar 25 km. Waktu tempuh dari Pelabuhan Gilimanuk ke pelabuhan Padangbai sekitar 5 jam.  Sampai pelabuhan Padangbai pukul 6 sore. Tarif sepeda motor penyeberangan Padangbai Bali Lembar Lombok sebesar Rp. 129.000 dengan perkiraan waktu tempuh 4 jam saat cuaca cerah. Sembari menunggu kapal datang, Aku berusaha berkenalan dengan beberapa motor plat pulau Lombok untuk mendapatkan informasi penginapan murah di Mataram atau di Praya. Akhirnya pukul 9 malam kapal berangkat dan sampai di Pelabuhan Lembar pukul 2 pagi.
Perjalanan dari Pelabuhan Lembar ke Praya memakan waktu 30 menit. Agar aman para pengendara motor berjalan beriringan dari Lembar ke Praya. Ada beberapa penginapan murah di jalan Pahlawan Praya. Antara lain : WismaDhana (081917963839), penginapan Artha Praya (0818542624) dan Wisma Queen Praya (081918005152) ketiganya saling bersebelahan. Wisma Queen Praya saat di telepon memiliki tarif 150 ribu tapi setelah tahu kalo aku sendirian langsung turun 120 ribu. Esok pagi jam 7 setelah makan langsung meluncur ke pelabuhan Kayangan Lombok Timur. Sampai pelabuhan Kayangan pukul 08.30 WITA. Tarif sepeda motor penyeberangan pelabuhan Kayangan Lombok – pelabuhan Pototano Sumbawa sebesar Rp. 55.000 dengan perkiraan waktu tempuh 2 jam saat cuaca cerah.
tarif penyeberangan Kayangan - Pototano
Tiba di pelabuhan Pototano pukul 11 siang lanjut perjalanan ke kota Sumbawa Besar yang merupakan Ibukota Sumbawa NTB. Jarak sekitar 130 km ditempuh kurang dari 2 jam karena jalan yang sepi dan kondisinya mulus. Banyak penginapan murah di Sumbawa Besar terutama di Jl. Garuda dekat airport. Aku pilih penginapan di Jl. Hasanudin antara lain Hotel Suci (0371-21589), Hotel Dian (0371-22297), HotelDewi (0371-21170). Di Hotel Suci dapat kamar seharga 100 ribu.
Sorenya cari info ke pelabuhan Muara Kali atau Labuan Badas yang merupakan penyeberangan umum (public transportation) dari Sumbawa Besar ke dermaga Labuhan Aji di pulau Moyo. Penyeberangan ke pulau moyo menggunakan public transportation hanya 1 kali sehari yaitu : dari Muara Kali tiap jam 12 siang ; dari Labuhan Aji tiap jam 7 pagi dengan tarif 50 ribu/orang dengan perkiraan waktu tempuh 2 jam saat cuaca cerah. Transportasi lainnya adalah menggunakan speedboat milik Bintang Moyo Tour andTravel (082144153111 / 081935923111) hanya memakan waktu 40 menit tapi harus dengan sistim carter/sewa/paket tour. Saat itu sekaligus cari info dimana bisa menitipkan sepeda motor menginap. Ternyata hampir semua nelayan di Muara Kali menerima penitipan dengan syarat harus ada kunci pengaman tambahan/gembok.
Labuan Muara Kali / Labuan Badas 
 Esok paginya jam 9 pagi sudah ke pelabuhan Muara Kali dan menemui pak Borix (no hp dibawah) yang menerima penitipan sepeda. Beliau adalah driver carter/sewa mobil bagi tamu yang berkunjung ke Sumbawa. Tidak jarang rumah beliau dipakai untuk menginap rombongan bacpacker maupun rombongan touring.
P Borix
Perahu penumpang umum tersebut cukup besar mampu menampung lebih dari 20 orang. Selain mengangkut penumpang perahu tersebut juga memuat lemari, sepeda motor, bahan bangunan dll. Ada 2 buah perahu penumpang umum yang melayani rute Sumbawa – Moyo secara bergantian tiap hari dan keduanya bisa di carter/sewa dengan harga murah. Nama pemilik perahunya adalah Pak Suharto (082342709678) dan Pak Beta (085338729860). Selain memiliki perahu penyeberangan Pak Beta juga memiliki perahu untuk snorkeling dan penginapan Iman Jaya Homestay di Pulau Moyo.
Perahu penyeberangan
Tepat pukul 12 siang perahu berangkat dari pelabuhan Muara Kali Sumbawa. Tiba di dermaga Labuhan Aji pulau Moyo pukul 2 siang. Langsung menuju ke Penginapan Mata Jitu milik Pak Sukur (085333799339) yang terletak di depan dermaga, penginapan Iman Jaya milik Pak Beta terletak di sebelahnya. Harga penginapan untuk kelas backpacker di pulau Moyo relatif sama yaitu 250 rb saat high season dan 200 rb saat low season untuk dua orang, seperti harga yang aku dapat saat ini.

Penginapan Mata Jitu
Kamar penginapan Mata Jitu

Penginapan milik Pak Beta

Kamar penginapan Iman Jaya Homestay

Iman Jaya Homestay
Setelah menaruh ransel langsung menuju ke penyewaan sepeda motor yang di ujung dermaga. Tarif sewanya untuk ke air terjun Mata Jitu sejauh 7 km sebesar 100 ribu, untuk ke air terjun Diwu Mba’i sejauh 2 km sebesar 50 ribu. Setiap wisatawan dibonceng oleh para pengemudi lokal sekaligus menjadi guide. Bila ingin snorkeling bisa menghubungi mas Iwan operator diving yang mantan pegawai Amanwana Resort.
air terjun Mata Jitu

air terjun Diwu Mba'i

Pukul 5 sore kembali ke penginapan sudah di siapkan makan malam oleh bu Sukur berupa sup ikan. Menikmati makan malam sambil melihat sunset di pulau Moyo sebuah hal yang sulit dilukiskan dengan kata – kata.  Bagi para wisatawan yang sering kelaparan saat malam hari, ada beberapa warung yang menjual makanan buka sampai jam 10 malam dengan harga sesuai kantung backpacker.
Papan penunjuk arah di pulau Moyo

Warung tradisional di pulau Moyo
menu makan malam di penginapan

Sunset dari penginapan
Keesokan harinya jam 7 pagi kapal berangkat dari pelabuhan Labuhan Aji kembali ke Muara Kali. Ternyata karena air sedang surut maka kapal tidak berlabuh di Muara Kali tetapi ke Pelabuhan Goa. Mendarat di pelabuhan Goa sudah banyak ojek yang menunggu untuk membawa ke Sumbawa Besar maupun ke Muara Kali untuk mengambil sepeda motor yang dititipkan. Tarif ojek dari Pelabuhan Goa ke Muara Kali Cuma 10 ribu.

Pelabuhan Goa

Ojek pelabuhan Goa

Ribet ya bray......, kalo pingin simple naik bus aja dari terminal Surabaya atau Denpasar, bus Rasa Sayang, Safari Dharma Raya, Tiara Mas dll langsung turun depan kampung Muara Kali di Sumbawa Besar. Atau naik pesawat langsung turun di Bandara Sumbawa Besar trus naik ojek ke Muara Kali. 

NOTE :
-          Info dari para nelayan, saat yang baik untuk mengunjungi destinasi wisata perairan adalah selain bulan Januari – Pebruari yang dikenal dengan istilah saat Angin Barat yaitu saat gelombang air laut kurang bersahabat.
-          Bagi yang perlu no HP pak Borix pls email ke : jobpamungkas@gmail.com
-     Bagi yang ingin lihat videonya https://www.youtube.com/user/jobpamungkas

  

Selasa, 04 Februari 2014

LIBURAN MURAH DI BALI

Daftar Nama AKomodasi di Poppies 1


Pertengahan tahun kemarin JOB habis liburan ke Bali men !!, nih mau share caranya biar liburan di Kuta bisa murah meriah. Banyak penginapan mulai harga 200 ribu keatas yang murah dan bersih di Kuta  terutama di jl. Poppies 1 yang terletak sebelah mall Kuta Bex. Masalahnya beberapa diantara penginapan tersebut tidak menerima booking kamar dikarenakan tingkat hunian yang tinggi dan masa tinggal tamu yang panjang. Kebanyakan tamu Australia menginap sampai seminggu atau lebih, jadi mereka menerapkan tamu yang datang mencari kamar bisa langsung dipastikan tersedia atau tidak. Tapi saat BUKAN musim liburan bisa dipastikan ada kamar yang tersedia dan harga kamar bisa di TAWAR.
Selain itu saat pagi buannnyaakk orang yang berjualan nasi kucing di trotoar pinggir pantai cukup 4.000 untuk nasi dan 2.000 untuk kopi yang hampir semua penjualnya dari Jawa. Untuk kuliner malam cukup jalan kaki lewat jl legian ke perempatan pasar kuta atau jalan Mataram. Disana tinggal pilih semua penjualnya dari Jawa (jangan lupa cari yang ada price listnya biar gak kaget saat bayar). Nih cara yang bisa elo - elo praktekin  :
1. Cara yang JOB pakai : Naik mobil pribadi trus parkir di trotoar depan hardrock cafe atau depan mall kuta bex trus jalan kaki ke Jl. Poppies 1. Saat cari kamar nyantai aja jangan kelihatan ngebet, bisa bilang : "duh mahal gak bisa turun ya, coba kucari tempat lain dulu. makasih !!"  saat itu JOB dapat kamar di Kedin's Inn. Dari harga tertera di price list 350 ribu/malam bisa dapat 500 ribu untuk 2 malam. Fasilitas AC, 2 spring bed, hot water, swimming pool, breakfast, tidak ada TV (TV nonton di lobby/restoran). Setelah dapat kamar baru deh mobil kita bawa masuk ke hotel. Selama nginap 3 hari 2 malam mobil di parkir aja di hotel, untuk wara-wiri JOB sewa sepeda motor yang disediakan hotel 40.000-50.000 per hari batasnya 12 malam.
2. Bisa dengan naik travel/angkutan umum turun di depan jl. poppies 1 trus kita jalan kaki menyusuri penginapan demi penginapan
ayo kita liburaaaann.......

Rabu, 01 Mei 2013

perjalanan Jember Denpasar

Dua hari yang lalu JOB dapat tugas rapat ke Denpasar, hari Selasa  pukul 10.00 WITA lokasi sekitar lapangan Renon . Alternatif transportasinya travel Bali Prima, travel Cipaganti, travel Bali Penjor dll tetapi semuanya berangkat pukul 18.00 WIB perkiraan saat shubuh tiba di Denpasar. Setelah dipikir2 kuputuskan naik bis, berangkat dari Jember jam 09.00 WIB dengan harapan tiba di Denpasar jam 18.00 WITA. Alasan berangkat pagi, yang pertama : tengah malam adalah jam padat di pelabuhan karena saat bertemunya bis2 pariwisata dan bis2 cepat, mengakibatkan antre hingga 6 - 8 jam pada waktu liburan adalah hal biasa, dengan menyeberang siang diharapkan lebih longgar; yang kedua : bila sampai Denpasar terlalu pagi, bingung mau check in di hotel (lha koq bisa ?) karena hotel menganut peraturan batas check out time jam 12.00 WITA  dan batas check in time jam 13.00. Artinya bila kita check in sebelum batas yang ditentukan, saat besok menyelesaikan bill kamar akan terkena extra charge hingga 50%. Karena itu bila sobat2 mau check in sebelum batas yang ditentukan, harus ditanyakan kena extra charge apa nggak, trus catat nama staf hotel yang memberi keputusan. 
Akhirnya berangkat hari Senin dari terminal Jember naik bis pukul 09.00 WIB. Sampai pelabuhan Ketapang Banyuwangi pukul 13.30 gak pake antri langsung naik fery . Pukul 15.00 WIB tiba di pelabuhan Gilimanuk Bali semua penumpang diminta turun untuk pemeriksaan KTP. (lha kalo gak bawa KTP atau KTP nya mati gimana ?) kemungkinan : 1. diinterogasi dan diijinkan ; 2 diinterogasi trus disuruh balik kembali. Segalanya lancar pas sampai Tabanan ada perbaikan jalan ...... nasib .... nasib .....
Pukul 20.30 WITA tiba2 kondektur berteriak " persiapan terminal Mengwi terakhir...!", lha gak sampai terminal Ubung Pak ? tanya beberapa penumpang " terminal besarnya sudah pindah ke Mengwi, dari sini ke terminal Ubung naik bis mini cuma bayar 10.000...", Duh Gusti kalo gini kapan sampainya........terbayang shower air hangat dan tempat tidur empuk melambai - lambai......., akhirnya  dengan sisa semangat terakhir sampai di terminal Ubung Denpasar. Sebelum menuju ke hotel kusempatkan dulu cari makan di warung jawa yang ada di sebelah terminal, sembari menunggu makanan datang aku confirm ke hotel, dan terdengar suara yang berbunga2 tapi menusuk hati "Oh dengan Bapak JOB ? mohon ma'af sebelumnya Pak, karena Bapak sudah kami tunggu sampai jam 18.00 tidak datang, sesuai kebijakan hotel kami terpaksa menjual kamarnya, mungkin lain kali Bapak dapat menginap di hotel kami, terima kasih....", Glodak!!!...... salah gue sendiri sih, booking kamar gak pake DP jadi dikira omdo (omong doang), saat liburan gini gak mudah dapat kamar murah yang posisinya strategis. Segera setelah menyelesaikan makan langsung cabut ke warnet buka Tripadvisor,
Google Maps dan Wikimapia org. Akhirnya setelah beberapa kali telepon terdengan hembusan angin surga " Oh masih tinggal 1 kamar tapi yang VIP pak, yang standard sudah habis..." sambil menyebutkan sejumlah nominal, Ok Mbak jangan dijual, saya segera kesana.......Ojeekkkk!!! .....Alhamdulillah akhirnya kutemukan tempat berlabuh.......

Kamis, 28 Maret 2013

Kelompok belajar dan bermain TANOKER

TANOKER LEDOKOMBO

Indahnya masa kecil di pedesaan mungkin merupakan kerinduan yang tidak bisa didapatkan kembali oleh sebagian besar orang. Belajar bersama teman2 dikebun, bermain dakon, egrang, gobag sodor, bakiak berpasangan, gamelan, bermain lumpur di sawah, mandi di kali sudah dikalahkan oleh permainan video game, game online, bahkan ada cerita seorang ayah kepada anaknya bahwa semasa kecil dia sering mandi di sungai belakang rumah dan sang anak berpikir betapa jorok sang ayah karena suka mandi di selokan bau yang tidak ada airnya........ Tetapi di TANOKER LEDOKOMBO yang terletak di Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember (15 km utara kota Jember) kenangan masa kecil itu masih dapat kita temukan. Berangkat dari keprihatinan DR. Ir. Suporahardjo, M,Si dan sang istri tercinta akan perkembangan dunia anak2 pedesaan yang mulai terpengaruh budaya barat, maka terbentuklah komunitas ini. Dibantu oleh komunitas UJAR (UNEJ Mengajar) setiap hari Minggu jam 8 pagi anak2 desa Ledokombo dan sekitarnya belajar bersama dikebun, dilanjutkan jam 10 pagi dengan permainan kesenian tradisional. Anak2 diberi kebebasan memilih permainan dan kesenian yang diinginkan. Dan puncaknya setiap minggu terakhir jam 2 siang diadakan POLO LUMPUR yang bebas diikuti oleh mahasiswa UJAR, anak2 maupun pengunjung, Bagi yang mau gabung datang aja langsung ke lokasi, tambah rame tambah asyik, untuk informasi lebih jelas add aja facebok tanoker ledokombo. Jangan lupa bawa baju ganti ya mas, mbak........ lokasinya DISINI
hari
Pukul
kegiatan
Senin
15.00 – 17.00
Latihan musik tradisional (jimbe, kentongan)
Rabu
15.00 – 17.00
Latihan musik tradisional (jimbe, kentongan)
Jum’at
15.00 – 17.00
Latihan musik tradisional, permainan tradisional anak
(jimbe, kentongan, egrang bambu, egrang batok, bakiak)
Sabtu
15.00 – 17.00
Latihan musik tradisional, permainan tradisional anak
(jimbe, kentongan, egrang bambu, egrang batok, bakiak)
19.00 – 22.00
Latihan musik tradisional (karawitan, angklung)
Minggu
I, II, III
08.00 – 10.00
Bimbingan belajar di alam
10.00 – 12.00
permainan tradisional anak
(egrang bambu, egrang batok, bakiak)
13.00 – 16.00
Latihan musik tradisional (jimbe, kentongan, angklung)
Minggu IV
08.00 – 10.00
Bimbingan belajar di alam
10.00 – 12.00
Outbound tradisional anak
13.00 – 16.00
Polo lumpur di sawah
Setiap bulan Agustus
Festival egrang

Fasilitas : 12 Guest House
Makanan tradisional : Soto Batok, Bakso Batok, Rujak, Bakso
Obyek Wisata : Air Terjun Antrokan, Handicraft dari debok pisang, rambut jagung, batok kelapa, areal persawahan
Telepon : 0331 – 591472
Website : www.tanoker.org

Senin, 25 Maret 2013

Tradisi masyarakat pendalungan (1) membuat jenang

MEMBUAT JENANG

Budaya pandalungan adalah percampuran antara dua budaya dominan, yakni budaya Jawa dan budaya Madura. Kebudayaan pandalungan meliputi Kabupaten Pasuruan, Probolinggo,
Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Lumajang. Salah satu tradisi budaya pandalungan adalah gotong royong, diantaranya tradisi membuat jenang menjelang pesta pernikahan. Tradisi membuat jenang secara gotong royong masih dilakukan oleh kaum wanita di pedesaan sebagai tanda persaudaraan bagi sesama warga. Seperti yang pagi ini Job amati  di Dusun Cupu Desa Kemuninglor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Sehari sebelum proses membuat jenang, kaum lelaki gotong royong memasang tenda dari terpal, membuat pagar dari bambu, menyiapkan kayu bakar, menggali tanah untuk tungku serta mengupas kelapa sedangkan kaum wanita  bertugas memarut kelapa. Keesokan paginya kelapa yang sudah diparut diperas untuk diambil santannya. Untuk 1 wajan besar diperlukan sekitar 50 butir kelapa, 8 kg gula jawa dan 10 kg tepung ketan, diaduk selama 4 - 5 jam tanpa henti dengan nyala api kecil. Setelah dirasa cukup kenyal, wajan diangkat untuk didinginkan selama semalam, kemudian dibalik untuk diambil jenangnya. 
mengaduk jenang

mengatur api agar tetap menyala kecil

Tuan rumah menjamin makan dan minum warga wanita selama proses  pembuatan jenang, tidak hanya kaum wanita yang membantu bersama anak - anaknya tetapi juga keluarga di rumah masing-masing, karena otomatis ibu-ibu tidak ada yang memasak di rumah. 
tungku 

sayuran yang ditiriskan

menyiapkan makanan

makan bersama
 Selain itu juga disiapkan sesajen sebelum proses pembuatan jenang, yaitu nampan yang berisi kopi, rokok, 1 butir kelapa, sentir, pisang, bumbu, beras, nasi, gula bubuk dan kelngkapan menginang. Apabila tuan rumah membuat jenang 2 wajan maka juga disiapkan 2 sesajen.
sesajen

Suatu tradisi masyarakat tradisional yang menjadikan tetangga bak saudara....... suatu pelajaran bagi orang modern yang mendewakan  hal praktis tetapi berujung individualis......